Bagan (Sofskil)

Diposting oleh Derri on Rabu, 14 Juni 2017


More aboutBagan (Sofskil)

Contoh Prosedur dan Lembar kerja IT Audit ( Tugas )

Diposting oleh Derri on Selasa, 02 Mei 2017

Prosedur IT Audit
  1. Kontrol lingkungan :
1.      Keamanan selalu ada dan efektif
2.      Kalo data di pegang oleh vendor, yang meriksa laporan kebijakan dan prosedural terkini adalah external auditor
3.      Kalo sistem dibeli dari vendor maka periksa juga kestabilan financialnya.
  1. Kontrol Keamanan fisik
1.      Periksa keamanan fisik seperti perangkat keras dan juga penyimpanan memadai atau tidak.
2.      Periksa backup administrator apa sudah memadai
3.      Periksa juga rencana kelanjutan bisanis memadai dan efektif atau tidak
4.      OS, APLIKASI dan data periksa juga asuransinya
  1. Kontrol keamanan Logical
1.      Periksa password ada dan bisa dilakukan perubahan secara reguler atau tidak
a.       Internal IT deparment

b.      External IT consultant


SUMBER :
More aboutContoh Prosedur dan Lembar kerja IT Audit ( Tugas )

IT Audit Trail - Profesi Bidang IT ( Tulisan)

Diposting oleh Derri on Minggu, 30 April 2017

IT Audit trail adalah salah satu fitur dalam suatu pogram untuk mencacat semua kegiatan yang dilakukan oleh user, jenis jenis kegiatan bisa berupa menambah, mengubah, menghapusnya. Dengan adanya audit trial semua kegiatan program yang dilakukan dapat dicatat dengan baik dan tersimpan, apabila suatu saat ada kesalahan atau miskomunikasi dalam suatu kegiatan dengan adanya audit trial maka semua data dari tahun sebelumnya akan tersimpan dan akan menampilkan sesuai yang di butuhkan user.

Cara kerja audit trail dalam suatu tabel
1.      Menyisipkan perintah record ditiap query Inset, Update dan Delete
2.      Memanfaatkan trigger pada DBMS
Triger adalah kumpulan SQL yang secara otomatis tersimpan log pada event INSERT, UPDATE , atau DELETE pada tabel.

Hasil audit trail disimpan dalam bentuk, seperti :
1.      Binary File – Ukuran tidak besar dan tidak bisa begitu saja
2.      Text File – Ukuran besar dan bisa dibaca langsung
3.      Tabel

REALTIME
Sbuah sistem manajemen secara online yang menggabungkan sistem kegiatan managemen dan sistem monitoring dan evaluasi. RTA ini sangat membantu penghematan biaya overhead administrasi, RTA juga mencegah pengeluaran yang tidak sesuai.
Ruang lingkup real time audit
-          Teknologi
-          Keputusan yang tepat waktu
-          Sumber daya generik
-          Spesifik
-          Perencanaan yang pasti dan fleksibel

IT Forensik
Mengusut sebuah kejahatan yang bertindak kriminal dan mencari barang buktinya dilihat dari segi Teknologi. Contohnya seperti  ( pembunuhan Mirna ) mencari fakta dengan memanfaatkan teknologi seperti Rekaman cctv.

Kunci Utama Forensik IT
1.      Identifikasi dalam bukti digital : tahap ini dilakukan identifikasi dan bukti bukti, untuk mempermudahkan penyelidikan.
2.      Penyimpanan Bukti Digital : ini dibutuhkan untuk membenarkan bukti bukti sebelumnya dan memastikan tidak adanya perubahan-perubahan.
3.      Analisa bukti digital : intinya ini mecari dan menetapkan dan menusut dengan beberapa poin yaitu,
a.       siapa yang telah melakukan
b.       apa yang telah dilakukan
c.       Hasil proses apa yang dihasilkan
d.      Waktu melakukan.

Tool IT Foensik
Safe back        :ini berguna untuk pemakaian partisi tunggal secara virtual dalam segala ukuran
EnCase            : ini program dengan fitur yang relatif mirip, dengan Interface GUI seperti windows NT atau palm OS dan memiliki fasilitas dengan preview bukti, pengkopian target, searching.
Pro Discove     : ini untuk merecover file yang telah terhapus, terhidden dan menganalisis data dan melaporkan laporan kerja.

Cyberlaw adalah hukum atau aturan yang ditegakkan didunia maya terhadap suatu negara tertentu, Jadi cyberlaw intinya orang perorangan menggunakan teknologi internet bahkan kedepannya semua akan menggunakan teknologi dan didampingi dengan jaringan internet, tapi ada aturan dan hukum atas kegiatan yang dilakukan user. Counsil of Europe Convention on Cyber Crime sebuah hukum yang mengatur segala tindakan kejahatan komputer dan jaringan internet di eropa. Jadi adanya COECCC untuk meningkatkan rasa aman bagi pengguna dari serangan cyber crime.

Perbedaan cyberlaw, Computer Crime Act, dan Council of Europe Convention on Cybercrime
1.      Cyberlaw : Adalah aturan yang di buat di 1 negara tertentu dan peraturan itu Cuma bisa di negara itu dan yang kena hanya masyarakat negara itu saja.
2.      Computer Crime Act : Undang-undang penyalagunaan informasi teknologi di malaysia
3.      Council of Europe Convention on Cybercrime : Ini merupakan organisasi bertujuan untuk melindungin masyarakat dari kejahatan di dunia internasional. Organisasi ini dapat memantau semua pelanggaran yang ada di seluruh dunia.

Ada banyak profesi di bidang TI bahkan perkembangan Teknologi Informasi di dunia semakin pesat, tujuannya yaitu untuk membantu manusia dalam mengerjakan aktifitas sehari-hari. Ada berbagai pofesi di bidang Teknologi Informasi seperti berikut ini :

  1. Programmer : orang yang membuat suatu aplikasi ataupun sistem oprasi menggunkan bahasa mesin, untuk client atau user baik untuk peroangan bahkan instansi.
  2. Network Engineer : seorang yang menguasai Teknis di jaringan computer jika ada troubleshooting. Orang yang menguasi server, workstation dan hub/swicth
  3. System Analyst : Orang yang memiliki keahlian menganalisis sebuah sistem yang nantinya akan di implementasikan dari mulai kelebihan dan kekurangan, sampai kelayakan dan mendesain sistem tersebut.
  4. IT Support : Seorang yang harus bisa mengatasi masalah umum yang terjadi pada komputer contohnya install software, perbaikan hardware dan membuat jaringan komputer.
  5. Software Engineer : adalah seorang atau bahkan mereka yang memiliki keahlian memproduksi perangkat lunak mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Merancang dan menerapkan metode yang terbaik
  6. Database Administrator : seseorang yang memiliki keahlian mendesain, dan memperbaiki databse dan menjaga keamanan database.
  7. Web Administrator : seseorang yang bertanggung jawab atas jalannya situs web tersebut.
  8. Web Developer : Mereka yang mempunyai keahlian memberikan konsultasi pembangunan web tapi konsepnya sudah ditentukan.
  9. Web Designer : seseorang yang memiliki keahlian membuat desaign untuk mempromosikan website terebut.

More aboutIT Audit Trail - Profesi Bidang IT ( Tulisan)

Kasus Kejahatan IT ( Tugas )

Diposting oleh Derri on Minggu, 09 April 2017

CONTOH KEJAHATAN DALAM IT
Perjudian Online, waktu saya sedang main ke rumah nenek dan bertemu dengan kaka sepupu saya dia sedang asik dengan hp dan situs judi online disitu dia bercerita bahwa ada taruhan secara online dari mulai nominal rendah sampai terbesar liga apapun ada di situs tersebut, setelah melihat jadwal hari ini dia berniat untuk menaruh uang akan tetapi melakukan dengan transfer uangnya. Sebelumnya kaka sepupu saya menghubungi admin lalu mereka bertukar informasi lalu baru lah di mulai perjudian online tersebut.

Ini yang saya baca kalo pelaku kena polisi bisa terjerat, dengan pasal 303 tentang perjudian dan UU 7/1974 pasal 8 ancaman lebih dari 5 tahun.


SUMBER
More aboutKasus Kejahatan IT ( Tugas )

Modus Kejahatan dalam Teknologi Informasi ( Tulisan )

Diposting oleh Derri

Modus modus Kejahatan dalam teknologi informasi
Sekarang teknologi jaringan komputer berkembang pesat contohnya setiap hari orang orang menggunakan internet banyak sekali hal yang dapat di lakukan menggunakan internet, mempermudah aktivitas orang orang baik dalam hal , silahturahmi,belajar,mencari informasi,transfer uang maupun mengambil uang kita dengan mudahnya melakukan itu menggunakan jaringan komputer dan jaringan internet.


Cybercrime : Melakukan kejahatan dengan memanfaatkan komputer dan juga menggunakan internet sebagai media untuk menipu atau mengambil hak orang lain seperti contohnya pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs.


Karakteristik cybercrime :
-          Kejahatan kerah biru bisa di katakan sebagai kejahatan kovensional yaitu pencurian di pasar, pembunuhan di rencanakan dan lainnya.

Jenis Cybercrime

Ø  Penyebaran virus secara sengaja kadang virus ini menggunakan email sering kali orang mengirim email ke orang lain tanpa orang yang mempunyai email mengetahuinya.
Ø  Hacking adalah orang yang ingin mengetahui sistem informasi tersebut atau dapat di katakan apabila dia sudah dapat menghac suatu web atau email yang di miliki orang diri mereka akan bangga.
Ø  Cracker adalah seseorang yang memasuki data orang lain bahkan dia juga mengganti sesuatu di dalam data atau email orang lain, bisa di katakan merusak suatu sistem informasi yang orang lain miliki.

Jenis – jenis ancaman IT
-          Serangan pasif adalah mencari celah sebelum menyerang sebuah sistem yang di miliki orang lain contohnya informasi tentang kartu kredit.

-          Serangan aktiv adalah membongkar sistem pengamanan orang lain, bahkan memodifikasi informasinya.

-          Serangan jarak dekat adalah biasanya di lakukan dengan fisik merusak fasilitas dan masuk ke dalam lokasi dengan cara tidak sah

-          Orang dalam kalo di bilang serangan ini tanpa unsur ketidaksengajaan atau dapat di katakan kecerobohan orang yang memiliki sistem pengamanan.

Kasus Komputer
-          Membajak siitus web
-          Virus Hal itu sering sekali dilakukan oleh seseorang yang bermaksud jahat untuk merusak sistem yang ada pada komputer. Terkadang virus sering tersebar melalui email, flasdisk,dan di berbagai situs tertentu yang bermaksud menjebak seseorang agar virus bisa masuk ke komputernya.

Sumber


More aboutModus Kejahatan dalam Teknologi Informasi ( Tulisan )

CONTOH ETIKA PROFESI DI DALAM SISTEM INFORMASI (TUGAS)

Diposting oleh Derri on Kamis, 16 Maret 2017

Kejahatan Komputer
Kejahatan komputer atau computer crime adalah kejahatan yang ditimbulkan karena penggunaan komputer secara ilegal. Kejahatan komputer terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi komputer saat ini.
Beberapa jenis kejahatan komputer meliputi Denial of Services (melumpuhkan layanan sebuah sistem komputer), penyebaran, spam, carding(pencurian melalui internet) dan lain-lain.

  E-commerce

Berkembangnya penggunaan internet di dunia berpengaruh terhadap kondisi Ekonomi dan perdagangan negara. Melalui internet, transaksi perdagangan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Akan tetapi, perdagangan melalui internet atau yang lebih dikenal dengan e-commerce ini menghasilkan permasalahan baru seperti perlindungan konsumen, permasalahan kontrak transaksi, masalah pajak dan kasus-kasus pemalsuan tanda tangan digital. Untuk menangani permasalahan tersebut, para penjual dan pembeli menggunakanUncitral Model Law on Electronic Commerce 1996 sebagai acuan dalam melakukan transaksi lewat internet.

Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT :
1.     Tidak berjalannya control dan pengawasan diri masyarakat
2.     Organisasi profesi tidak di lengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan
3.     Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak prepesi sendiri
4.     Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi IT untuk menjaga martabat luhur profesinya

5.     Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi TI untuk menjaga martabat luhur profesinya.
Analisa:
contoh kasus yang saya ambil yaitu tentang pemalsuan tanda tangan nasabah yang dilakukan oleh melinda dimana Dalam kasus ini malinda melakukan banyak pemalsuan tanda tangan yang tidak diketahui oleh nasabah tersebut. Dalam kasus ini ada salah satu prinsip-prinsip yang telah dilanggar yaitu prinsip Tanggung jawab profesi, karena ia tidak melakukan pertimbangan professional dalam semua kegiatan yang dia lakukan,disini melinda juga melanggar prinsip Integritas, karena tidak memelihara dan meningkatkan kepercayaan nasabah.

MENURUT SAYA
Suatu hari saya memposting sepatu futsal di OLX dan saya mempromosikan dengan harga kurang lebih 500 Rp, boleh nego. Sekitaran 3 hari ada seseorang yang menguhubungi no saya dan beliau bilang berminat dengan sepatu futsal yang saya jual atau saya posting di OLX. Pada saat itu sampai 2 hari lamanya interaksi itu berjalan bahkan saya memberi Foto sepatu futsal yang saya jual, dan akhirnya beliau bilang bahwa suka dan ingin membelinya beliaupun memberi harga lebih dari pada sepatu futsal yang saya jual tersebut. Saya pun jadi tergiur dengan tawaran beliau setelah itu saya deal dengan harganya, lalu pembayarannya melalui ATM tetapi yang anehnya saya di suruh ke mesin ATM lalu saya di intruksikan mengikuti cara beliau si pembeli sepatu futsal saya dan lebih anehnya di dalam ATM saya harus ada uangnya minimal 500 Rp. Untungnya saya sudah mengambil uang saya yg ada di ATM sebelum orang yang ingin membeli sepatu saya mengintruksikannya, Orang itu pun menelpon saya bahwa uang dia sudah di transferkan ke rekening saya selanjutnya saya cek uangnya ternyata tidak ada dan nominal uang di ATM saya 0 Rp. Ternyata beliau marah dan menyuruh saya meminjam ATM teman ataupun orang tua saya untuk mencobanya lagi tetapi saya sudah cu,riga ini adalah kasus  kejahatan melalui Mesin ATM secara online.

SUMBER :
More aboutCONTOH ETIKA PROFESI DI DALAM SISTEM INFORMASI (TUGAS)

MAKALAH PENGANTAR TELEMATIKA ( TUGAS 4 )

Diposting oleh Derri on Kamis, 12 Januari 2017

PURWARUPA SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JUMLAH KALORI DIET BAGI PENDERITA DIABETES MELLITUS

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berjalan sangat cepat dan memegang peranan penting dalam berbagai hal. Komputer merupakan salah satu bagian penting dalam peningkatan teknologi informasi saat ini sehingga dapat digunakan untuk mengolah data sebagai informasi pengambilan keputusan. Dengan menyimpan informasi dan sehimpunan aturan penalaran yang memadai memungkinkan komputer memproses informasi yang terdapat di dalam working memory dengan sekumpulan aturan yang terdapat di dalam basis pengetahuan menggunakan mesin inferensi untuk menghasilkan informasi, pola kerja sistem ini disebut sebagai sistem pakar (expert system). Implementasi sistem pakar banyak digunakan untuk kepentingan komersial karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang tertentu ke dalam program sehingga komputer dapat memberikan keputusan dan melakukan penalaran secara cerdas. Bidang kesehatan merupakan bagian dari bidang-bidang lain yang memanfaatkan teknologi komputer, salah satunya yang digunakan untuk menentukan jumlah kalori diet bagi penderita penyakit Diabetes Mellitus (DM). Diabetes Mellitus yang memprihatinkan dan merupakan salah satu penyakit kronis di mata pemerintah Indonesia maupun dunia. Fakta-fakta dan kondisi yang ada saat ini di lingkungan mengenai penyakit Diabetes Mellitus (Almatsier, 2007):

Ø  Diabetes adalah penyakit yang bisa menyebabkan komplikasi serius seperti jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal, dan amputasi kaki.
Ø  Pada tahun 2000, sekitar 150 juta jiwa di dunia mengidap Diabetes Mellitus.
Ø  Pada tahun 2005, penderita Diabetes Mellitus meningkat hampir 2 kali lipat dari statistik tahun 2000.
Ø  Pada tahun 2005 penderita Diabetes Mellitus di indonesia mencapai 12 juta jiwa. Penelitian ini mencoba membuat semacam program bantu di bidang kesehatan, dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan di lingkungan masalah kesehatan masyarakat yang masih kurang mendapat perhatian terutama masalah penyakit Diabetes Mellitus yang memprihatinkan dan merupakan salah satu penyakit kronis dimata pemerintah Indonesia maupun dunia.

TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Merancang sebuah purwarupa sistem pakar untuk menentukan jumlah kalori diet bagi penderita diabetes.

SISTEM PAKAR

Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia (Pakar) ke komputer, sehingga komputer dapat menyelesaikan permasalahan tersebut layaknya seorang pakar (Kusumadewi, 2003). Sampai saat ini sudah banyak sistem pakar yang dibuat. Kemampuannya untuk memberikan keputusan seperti seorang pakar di dalam bidang tertentu merupakan salah satu hal yang diperlukan oleh manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Sistem pakar dibuat pada domain pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan seorang pakar.


Arsitektur Sistem Pakar

Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama yaitu lingkungan pengembang dan lingkungan konsultasi (Turban, 2005). Lingkungan pengembang sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen sistem pakar dapat dilihat dalam gambar 1.


Sebuah program yang digunakan untuk menirukan seorang pakar harus dapat melakukan hal-hal yang dilakukan seorang pakar. Untuk membangun sistem seperti di atas maka komponen-komponen dasar yang harus dimiliki adalah sebagai berikut :

1.      Antarmuka Pengguna

User interface merupakan bagian dari software yang menyediakan sarana untuk user agar bisa berkomunikasi dengan sistem. User interface akan mengajukan pertanyaan atau form input dari fakta-fakta yang baru ataupun fakta-fakta yang sudah ada dalam knowledge base beserta rulenya dan juga menyediakan menu pilihan untuk memasukkan pengetahuan baru dalam basis pengetahuan.


METODE PENELITIAN

Pengumpulan Data
Tahapan Pengumpulan data dengan pakar pada umunya meliputi hal-hal sebagai berikut :

a)      Diskusi domain penentuan nilai kalori menggunakan rumus broca.
Diskusi ini dilakukan di awal pertemuan dengan para pakar, dimana akan mendapatkan penjelasan apa-apa saja yang terkait dengan data antropometri, rumus broca, kalori seimbang, diabetesi murni.
b)      Wawancara, tanya jawab semua hal yang berkenaan dengan domain Diabetes Mellitus. Domain-domain tersebut adalah proses perhitungan kalori diet dengan masukan berupa data-data antropometri penderita.
C)      Studi literatur, yaitu studi penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh para peneliti dengan domain yang hampir mirip. 

Analisa Proses Bisnis

Dari hasil wawancara dengan pakar gizi dikatakan bahwa dalam penyusunan jumlah kalori yang dibutuhkan diabetesi, perlu beberapa pemahaman terkait variabel-variabel yang saling berhubungan satu sama lain. Penyusunan menu diet dapat dilakukan setelah mendapat kepastian dari dokter terkait penyakit Diabetes Mellitus yang diderita pasien. Untuk itu langkah pertama pasien harus menghubungi dokter internist untuk mencari kepastian bahwa pasien benar-benar menderita Diabetes Mellitus. Pemeriksaan dokter bisa diperkuat dengan hasil pemeriksaan laboratorium atau penunjang medis lainnya. Langkah kedua setelah dokter mengetahui hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan oleh pasien, maka dokter kemudian memutuskan pasien menderita penyakit Diabetes Mellitus tipe tertentu. Langkah ketiga, dokter mendisposisi kepada nutritionist atau ahli gizi untuk memberikan menu diet yang seimbang kepada diabetesi sesuai perhitungan variabel-variabel masukan. Variabel tersebut adalah tinggi badan, berat badan, usia, jenis kelamin, aktifitas fisik dan bentuk tubuh. Semua variabel tersebut harus mempunyai nilai agar dapat memenuhi kriteria broca. Dengan menggunakan rumus broca kebutuhan jumlah kalori dapat diketahui sehingga ahli gizi dapat memberikan menu diet yang seimbang.

Flowchart
Proses tersebut dapat digambarkan dalam rancangan penentuan nilai kalori dengan flowchart seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
Diagram Konteks
Diagram pada Gambar 5 menggambarkan mengenai beberapa aktor yang terlibat dalam sistem pakar tersebut. Sistem tersebut berjalan dengan prinsip memberikan solusi kepada paramedis dalam menentukan besar kalori bagi penderita Diabetes Mellitus. 

Kaidah Inferensi
Mesin inferensi merupakan bagian terpenting yang melakukan tugas penalaran. Bagian ini biasa dikatakan sebagai mesin pemikir (Thinking Machine). Penelitian ini menggunakan metode penelusuran kedepan atau forward chaining, yaitu penalaran yang dimulai dari sekumpulan fakta menuju suatu kesimpulan (jumlah kalori then jenis diet). Fakta-fakta tersebut berupa tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, rentang usia, aktifitas fisik keseharian dan kondisi berat badan menurut hasil Indeks Massa Tubuh (IMT). Untuk wanita hamil hanya memerlukan satu variabel tambahan dalam penentuan besar kalori yang harus dikonsumsi yaitu masa kehamilan atau menyusui. Dari beberapa fakta diatas, pengguna diminta untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan sistem secara benar sesuai kondisi sebenarnya. Sebelum pertanyaan memiliki jawaban, sistem tidak akan dilanjutkan menuju pertanyaan berikutnya. Hal ini berulang sampai pertanyaan habis dan kesimpulan berupa jumlah kalori bisa dihitung berdasarkan jawaban-jawaban yang dipilih pengguna. Setiap jawaban memiliki bobot sendiri-sendiri dan dengan mesin inferensi kedepan setiap bobot yang terpilih akan dijumlahkan atau dikurangkan berdasarkan rumus broca. Mesin inferensi dikemas dalam bentuk Kaidah Produksi yang merupakan bagian dari representasi pengetahuan. Mesin inferensi penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6 berikut.

Selain mesin inferensi, dalam perancangan sistem berbasis kecerdasan buatan diperlukan sebuah pohon penelurusan (decision tree) untuk menjelaskan sistematika alur-alur sekumpulan aturan yang diadopsi dari basis pengetahuan. Pohon penelusuran penentuan kalori dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.
Untuk memperjelas tabel-tabel representasi pengetahuan, berikut ini contoh perhitungan kalori menggunakan rumus broca. Seorang pasien berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan 45 kg, tinggi 160 cm dinyatakan suspect DM 1 oleh dokter internist. Usia pasien adalah 45 th dan kegiatan sehari-hari bekerja sebagai pensiunan. Perhitungan kalorinya sebagai berikut :


1.      Langkah pertama menentukan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus BB kg / (TB)² m
2.      Langkah kedua adalah mengklasifikasikan hasil IMT dengan Tabel 2 sehingga pasien dikategorikan memiliki BB lebih atau BB kurang atau BB ideal.

3.      Langkah ketiga adalah mencari kalori awal (KA) yaitu Berat Badan ideal dikalikan dengan prosentasi jenis kelamin.

4.      Langkah keempat adalah prosentase umur * KA.
5.      Langkah kelima adalah prosentase aktifitas dikalikan KA.
6.      Langkah keenam adalah prosentasi berat badan dikalikan KA.
7.      Langkah terakhir adalah penentuan jumlah kalori yang dibutuhkan dengan cara (c)-(d)+(e)+/-(f) = x
Setelah kebutuhan kalori pasien dihasilkan sebesar x kalori dapat disimpulkan tipe diet golongan yang sesuai dengan kalori tersebut. (Lihat Tabel 5).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan dari purwarupa sistem pakar untuk menentukan jumlah kalori bagi penderita DM ini terdiri dari beberapa form akan muncul sesuai dengan menu yang dipilih. Menu Jumlah Kebutuhan Kalori
Menu konsultasi merupakan fasilitas utama dalam sistem pakar ini. Dalam menu ini terdapat serangkaian pertanyaan seputar data antropometri yang diajukan oleh sistem kemudian wajib dijawab oleh pengguna. Menu ini memberikan opsi jawaban Ya dan Tidak kepada pengguna. Menu konsultasi dari proses inisialisasi awal sampai proses hasil akhir dapat dilihat pada Gambar 8 sampai Gambar 13.

Pada Gambar 8 diatas memperlihatkan hasil perhitungan pencarian berat badan ideal yang digunakan untuk menentukan kategori berat badan kurang, ideal atau lebih. Setelah berat badan diketahui pengguna dipersilakan melanjutkan pertanyaan dengan menekan tombol lanjut. Setelah pengguna menentukan pilihannya, langkah berikutnya menjawab pertanyaan kedua sampai pertanyaan habis. Menu pertanyaan kedua dapat dilihat pada Gambar 9 berikut.


Pada Gambar 9 diatas, sistem memberikan pertanyaan seputar jenis kelamin yaitu wanita atau pria. Pengguna wajib memilih satu diantara dua pilihan karena rumus broca mengharuskan semua input ada nilainya. Jika pilihannya jatuh pada wanita maka berat badan akan dikalikan angka 25. Namun jika pilihannya jatuh pada pria maka berat badan akan dikalikan 30 satuan kemudian dicatat pada fasilitas penjelas. Pertanyaan berikutnya adalah rentang usia pengguna atau penderita. Rentang usia ini dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok 30-40 th, 41-59 th, 60-69 th dan diatas 69 th.

Pada Gambar 10 diatas menunjukkan sistem memberikan pertanyaan seputar rentang usia. Pengguna wajib memilih yang sesuai dengan kondisi sebenarnya. Sistem pertama kali akan menanyakan rentang umur terendah sampai pada rentang umur tertinggi. Jika pengguna memilih ya maka akan menuju ke pertanyaan berikutnya namun jika memilih tidak maka akan dilanjutkan pada rentang usia lainnya. Pertanyaan berikutnya adalah pertanyaan seputar aktifitas sehari-hari. Pada Gambar 11 dibawah ini menunjukkan sistem memberikan pertanyaan seputar aktifitas sehari-hari dari pengguna. Aktifitas sehari-hari diklasifikasikan menjadi empat kategori yaitu aktifitas istirahat, aktifitas ringan, aktifitas sedang dan aktifitas berat. Masing-masing dari aktifitas memiliki bobot sendiri-sendiri dan akan dikalikan dengan berat badan pengguna.


Pertanyaan terakhir setelah beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh pengguna adalah pertanyaan bentuk badan. Bentuk badan disini dibagi menjadi tiga kategori sesuai perhitungan IMT di fase inisialisasi awal. Ketiga kategori itu adalah kurang, berat badan ideal dan berat badan lebih. Pengguna harus menjawab sesuai dengan hasil perhitungan IMT di bagian fasilitas penjelas. Form pernyataan kategori bentuk badan dapat dilihat pada Gambar 12.


Setelah semua pertanyaan yang diajukan sistem habis, sistem akan memberi solusi seperti ditunjukkan pada Gambar 12. Hasil akhir perhitungan sistem ini adalah untuk menentukan besar kalor. Informasi yang ada dalam menu hasil akhir merupakan bagian dari rangkaian perhitungan rumus broca dengan bantuan mesin inferensi sehingga sistem mampu memberikan output sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini. Dari hasil perhitungan untuk kasus contoh pada Gambar 13 dapat diambil kesimpulan bahwa penderita memerlukan jumlah kalori sebesar 1687,5. Hasil akhir dari sistem ini dapat dilihat pada Gambar 13 berikut.


Mesin inferensi runut maju bekerja sesuai aturan IF-THEN yang telah direpresentasikan kedalam program komputer. Penjelasan perhitungan dari serangkaian Gambar 8 sampai Gambar 13 diatas dapat disajikan pada ilustrasi dibawah ini :

1.      Langkah pertama menentukan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus BB kg / (TB)² m = 45 / 2,56 = 17,57.

2.      Langkah kedua adalah mengklasifikasikan hasil IMT dengan Tabel 2 sehingga pasien dikategorikan memiliki BB kurang menggunakan BB aktual karena 17,57 termasuk dalam BB kurang.
3.      Langkah ketiga adalah mencari kalori awal (KA) yaitu Berat Badan ideal dikalikan dengan prosentasi jenis kelamin yaitu 45 * 30 = 1350.

4.      Langkah keempat adalah prosentase umur dikalikan kalori awal. Umur yang dipilih adalah antara 41-59 tahun sehingga prosentasenya 5% sehingga 5% * 1350 = 67,5.

5.      Langkah kelima adalah prosentase aktifitas dikalikan KA yaitu  10% * 1350= 135.
6.      Langkah keenam adalah prosentasi berat badan dikalikan KA yaitu 20% * 1350= 270. Sehubungan dengan berat badan lebih maka poin nomor 6 ini akan menjadi positif. Sebaliknya jika kondisi berat badan lebih maka nilai pada poin nomor 6 ini bernilai negatif.

7.      Langkah terakhir adalah penentuan jumlah kalori yang dibutuhkan dengan cara poin nomor (3)-(4)+(5)+(6) = 1350 – 67,5 + 135 – 270 = 1687,5.
Dari hasil perhitungan matematis diatas dapat disimpulkan bahwa dengan beberapa input data antropometri seorang pasien didapat besar kalori diet adalah 1687,5.

Kesimpulan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1.      Sistem ini dirancang dengan beberapa masukan seperti tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, usia, aktifitas dan kategori badan dengan aturan broca untuk perhitungan menu diet.

2.      Sistem ini dirancang menggunakan basis pengetahuan yang tersimpan dalam basis data diantaranya tabel usia, jenis kelamin, bobot, kategori, aktifitas dan berat badan.
3.      Sistem ini memberi output berupa jumlah kalori.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S, 2007., Penuntun Diet Edisi Baru, PT.Gramedia Pustaka, Jakarta. Arhami, M, 2005., Konsep Dasar Sistem Pakar. Andi, Yogyakarta.

Kusrini, 2006.,  Sistem pakar teori dan aplikas, Andi offset, Yogyakarta.
Kusumadewi, S., 2003, Artificial Intelligent Teknik dan Aplikasinya, Graha Ilmu, Yogyakarta. Mahan, Stump, 2000., Food, Nutrition and Diet Therapy, Elsevier’s, 11th edition, USA. Mukharromah, 2010., Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diabetes Berbasis Web, Skripsi Teknik

Informatika, IST AKPRIND.
Rizal, 2009., Pengembangan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Diabetes Mellitus, Tesis UNDIP, Semarang
Masykur, 2009., Sistem Pakar Penyusun Diet Diabetes Tipe II, Jurnal Digilibs, Institute Teknologi Bandung, Bandung.

Soegondo, Sidartawan., Prof., Dr., dr., SpPD-KEMD., FACE, 2006., Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Di Indonesia, PB. PERKENI, Jakarta.

Turban, E., Aronson., 2005., Decision Support System and Intelligent System Jilid 2, Prantice Hall International Inc, 7th edition, New Jersey.

Sumber :









More aboutMAKALAH PENGANTAR TELEMATIKA ( TUGAS 4 )