REVIEW JURNAL (PENGEMBANGAN MODEL SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS WIRELESS APLICATION PROTOCOL (WAP) PADA UNIVERSITAS SRIWIJAYA)

Diposting oleh Derri on Sabtu, 12 November 2016

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS WIRELESS APLICATION PROTOCOL (WAP) PADA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Abstrak
 Wireless Application Protocol (WAP) merupakan suatu protocol yang memungkinkan internet dapat diakses dengan perangkat mobile seperti ponsel atau handphone dan perangkat wireless lainnya. WAP membawa informasi secara online melalui internet langsung menuju Ponsel atau Handphone. Dengan adanya WAP, berbagai informasi dapat diakses setiap saat dengan menggunakan ponsel atau handphone. Berdasarkan data sebanyak 70% dari total seluruh penduduk di Indonesia menggunakan handphone seluler. Sedangkan menurut catatan Asosiasi Telepon Seluler (ATSI), yang disampaikan oleh Sarwoto Atmosutarno sebagai ketua Umum ATSI, di pembukaan FKI dan ICS 2010 Jakarta Convention Center, 14 Juli 2010 mengatakan bahwa sekitar 180 juta penduduk Indonesia sudah menjadi pelanggan seluler. Perpustakaan merupakan gudang ilmu, dengan adanya perpustakaan masyarakat, dosen, mahasiswa dan siswa dapat membaca. Dengan adanya perpustakaan dosen dapat mencari literatur untuk mendukung tri dharma seperti penelitian, pangabdian dan pengajaran. Untuk memaksimalkan fungsi dari perpustakaan, maka harus dibuat manajemen dan strategi yang baik, sehingga informasi di perpustakaan mudah untuk diakses oleh masyrakat. Dengan hasil penelitian ini, dan dengan mengaplikasikan hasil penelitian ini maka fungsi dari perpustakaan dapat dimaksimalkan. Seperti user lebih mudah mengakses katalog yang ada di perpustakaan dengan menggunakan Handphone ataupun Iphone. Proses pengaksesan dengan handphone dan Iphone dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun tanpa terbatas dengan ruang dan waktu. Misalnya dosen dalam kendaraan, sambil menunggu sampai tujuan, dosen dapat memanfaatkan handphone atau Iphonenya untuk membaca di perpustakaan atau mencari literatur yang dibutuhkan.  Selain itu perpustakaan berbasis digital dapat menciptakan kerjasama dengan perpustakaan universitas lain atau perpustakaan nasional, tentunya hal ini sangat menguntungkan.  Kata Kunci: WAP, Sistem Informasi, Perpustakaan Digital.

I.                   LATAR BELAKANG

Wireless Application Protocol (WAP) merupakan suatu protocol yang memungkinkan internet dapat diakses dengan perangkat mobile seperti ponsel atau handphone dan perangkat wireless lainnya. WAP membawa informasi secara online melalui internet langsung menuju Ponsel atau Handphone. Dengan adanya WAP, berbagai informasi dapat diakses setiap saat dengan menggunakan ponsel atau handphone [1]. Perkembangan ini sangatlah membantu dalam menyajikan informasi yang cepat dan efisien dengan pengaksesan internet melalui perangkat mobile. Meski perangkat mobile merupakan small device dengan layar penyajian yang terbatas, tetapi penyajian informasi tidak kalah optimal layaknya informasi yang diakses dari personal computer.

Dengan adanya aplikasi WAP untuk memperluas akses katalog online agar dapat diakses secara mobile seperti  ponsel atau handphone. Berdasarkan data sebanyak 70% dari total seluruh penduduk di Indonesia menggunakan handphone seluler  [2] atau sekitar 150 juta penduduk Indonesia menggunakan handphone seluler. Sedangkan menurut catatan Asosiasi Telepon Seluler (ATSI), yang disampaikan oleh Sarwoto Atmosutarno sebagai ketua Umum ATSI, di pembukaan FKI dan ICS 2010 Jakarta Convention Center, 14 Juli 2010 mengatakan bahwa sekitar 180 juta penduduk Indonesia sudah menjadi pelanggan seluler. Sedangkan menurut Muhammad Chandrataruna (2011) yang disampaikan di VIVAnews secara continue terjadi pertumbuhan penjualan handphone seluler terus meningkat pada akhir 2010, seperti terlihat pada tabel 1.1.



Kenyataan ini dapat menjadi peluang bagi Institusi Pendidikan untuk menyelenggarakan proses transfer atau penyampaian informasi. Dengan memanfaatkan mobile. Perpustakaan adalah bagian yang tidak terlepas dari mahasiswa, dimana sebagai tempat menyediakan literatur-literatur yang mendukung kegiatan perkuliahan. Selain mahasiswa,  dosen  sangat  membutuhkan  perpustakaan  yang  menyediakan  literatur- literatur untuk mendukung pengajaran, penelitian dan pengabdian dosen terhadap masyarakat. Oleh karena itu, dosen dan mahasiswa yang merupakan bagian dari dunia pendidikan akan menggunakan layanan perpustakaan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ali Ibrahim dan Mira Afrina [3] perpustakaan pada umumnya seperti gudang buku, di mana buku-buku, jurnal, hasil penelitian dan majalah berada di rak-rak yang tertata dengan sangat rapi. Sehingga untuk membacanya harus datang ke perpustakaan dan mencari buku yang diinginkan. Sedangkan menurut Imam Yuasi dalam [3] sudah dikembangkan perpustakaan digital, paradigma, konsep dan teknologi informasi yang digunakan bahwa libarary initiative menggambarkan perpustakaan digital sebagai lingkungan yang bersama-sama memberi koleksi, pelayanan dan manusia untuk menunjang kreasi, diseminasi, penggunaa dan pelestarian data, informasi dan pengetahuan. Pada penelitian tersebut masih ada kekurangan yaitu belum terintegrasi dengan ICT sehingga masih bersifat semi digital.
Menurut peneliti Perpustakaan pada Universitas Sriwijaya masih tergolong semi digital,  sehingga sering  membuat  kecewa dari  pengunjung perpustakaan  karena buku, jurnal atau majalah yang dibutuhkan tidak ada atau sedang di pinjam. Selaian itu untuk mengaksesnya masih keterbatasan, Sehingga tidak semua pengguna perpustakaan dapat mengakses, karena tidak memiliki akses internet pribadi, maupun karena sedang berada dalam perjalanan.
Dari permasalahan tersebut sangat dibutuhkan suatu model baru untuk memberikan layanan perpustakaan yang ideal yaitu dapat memberikan informasi kepada pengguna dengan lebih efisien, efektif sehingga pengguna tidak merasa kecewa. Menurut peneliti hal ini sangat cocok sekali jika perpustakaan sudah menerapkan teknologi WAP dalam memberikan  layanan  kepada  pengguna,  sehingga  semua  akses  perpustakaan  dapat dilakukan di manapun dengan teknologi WAP  (Ipad dan Ponsel atau Handphone).
Dengan latar belakang tersebut peneliti menyusulkan penelitian dengan judul “Pengembangan Model Sistem Informasi Perpustakaan Dengan Teknologi Informasi Berbasis  Wireless  Aplication  Protocol  (Wap)  Pada  Universitas  Sriwijaya”.  Sehingga dengan penelitian ini, nantinya akan menghasilkan suatu perangkat lunak Sistem Informasi
Perpustakaan Dengan Teknologi Informasi Berbasis Wireless Aplication Protocol (Wap)
dan dapat memberikan layanan yang maksimal kepada pengguna perpustakaan.

2.1. Perpustakaan dan Teknologi Informasi
Perpustakaan yang ada masih berorientasi pada penyediaan informasi dalam bentuk
fisik  seperti  dokumen tercetak.  Dalam  penelitian  yang berjudul  pengembangan  model perpustakan berbasis teknologi informasi berbasis digital bukan berarti dokumen tercetak harus di tinggalkan. Ada stretegi untuk pemanfaatan dokumen tersebut, yaitu dengan pengemasan informasi produk tercetak menjadi produk informasi berbasis teknologi. Pengemasan informasi adalah kegiatan yang dimulai menyeleksi berbagai informasi dari sumber  yang  berbeda,  mendata informasi  yang  relavan,  menganalisis  dan  menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai [4].
Informasi yang dikemas kembali memberi kemudahan dalam penyebaran informasi
dan temu kembali informasi [5]. Menurut Webster’s New World College Dictionary Repackaging is to package again in or as in a better or more attactive package. Jadi pengemasan merupakan sebuah usaha mengemas kembali dalam bentuk yang lebih baik dan menarik. Betapapun lengkapnya suatu koleksi informasi, tidak akan memberikan manfaat bila tidak dikemas kembali dan dikomunikasikan ke pengguna aktual maupun potensial. Harus diakui bahwa kualitas barang atau jasa adalah besar sekali pengaruhnya terhadap pemanfaatn informasi tersebut, sehingga kemasan yang menarik akan mempercepat pemanfaatn informasi.
Dengan berkembangnya teknologi, perpustakaan dituntut menyediakan sumber- sumber   informasi   dala bentuk   elektronik.   Pemanfaatan   informasi   dalam   bentuk elektronik saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern dalam masyarakat. Hal ini harus dilakukan untuk memenuhi tuntutan terhadap jumlah dan mutu layanan perpustakaan, resource sharing, mengefektifkan SDM, efisiensi waktu, dan keragaman informasi yang dikelola [4]. Adapun pengemasan produk berbasis teknologi ini bisa dilakukan dengan membangun sebuah digital library, dimana isi dari perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang bisa ditempatkan secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan komputer.
Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam dua bentu yaitu: (1) penerapan teknologi informasi digunakan sebagai sistem informasi manajeman perpustakaan, mulai dari pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan  anggota,  statistik  dan  lain  sebaginya,  (2)  penerapan  teknologi  informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital [3].
Menurut peneliti penggunaan eletronik pada perpustakaan tidaklah cukup, karena layanan dan informasi masih terbatas. Model sistem informasi perpustakaan dengan teknologi informasi berbasis Wireless Aplication Protocol (WAP), merupakan solusi yang baru untuk memberikan layanan perpustakaan yang ideal sehingga menjadi lebih efektif, efisien, karena dengan  sistem  yang dikembangan oleh peneliti, menjadikan user lebih mudah mengakses perpustakaan seperti katalgo, buku, jurnal, majalah. Hal ini karena pengaksesan bisa dilakukan di manapun dan kapapun dengan menggunakan ponsel atau handphone.



2.2.Perpustakaan
Perpustakaan  atau  library  didefinisikan  sebagai  tempat  buku-buku  yang  diatur untuk  dibaca dan  dipelajaratau  dipakai  sebagai  bahan  rujukan  (The  Oxford  English Dictionary). Istilah perpustakaan juga diartikan sebagai pusat media, pusat belajar, sumber pendidikan, pusat informasi, pusat dokumentasi dan pusat rujukan (The American Library Association dalam [6].
Perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang beruapa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis  untuk  digunakan  oleh pemakasebagai  sumber informasi  sekaligus  sebagai sarana  belajar  yang  menyenangkan  [7].  Menurut  Yusuf  dan  Suhendar  [8]menyatakan bahwa perpustakaan  adalah suatu  tempat  yang didalamnya terdapat  kegiatan penghimpunan, pengelolaan, dan penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset, tape recorder, video.
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik beruapa buku-buku maupun bukan beruapa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakkan sebagai sumber informasi oleh pemakainya [9]. Sedangkan menurut Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dann kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kebihidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional [10].
Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu organisasi yang bertugas mengumpulkan informasi, mengolah, menyajikan, dan melayani  kebutuhan  informasi  bagi  pemakai  perpustakaan.  Dari  pengertian  tersebut terlihat  bahwa  perpustakaan  adalah  suatu  organisasi,  artinya  perpustakaan  merupakan suatu badan yang di dalamnya terdapat sekelompok orang yang bertanggung jawab mengatur, dan mengendalikan perpustakaan.
Tugas  utama  perpustakaan  adalah  mengumpulkan  informasi,  mengolah, mengajikan,  dan  melayani  kebutuhan informasi  bagi  pemakai  perpustakaan.  Informasi tersebut berupa koleksi buku dan majalah, jurnal, hasil penelitian dan karya-karya ilmiah. Menurut Widiasa [11] tugas pokok perpustakaan adalah: (1) menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku dan non buku sebagai sumber informasi, (2) mengolah dan merawat bahan pustaka, (3) memberikan layanan bahan pustaka.
Secara  umum,  perpustakaan  mengemban  beberapa  fungsi,  yaitu:  (1)  fungsi informasi  sebagai  penyedia  berbagai  informasi  yang  meliputi  bahan  cetak,  terekam, maupun  koleksi   lainnya  agar  dapat   memenuhi   kebutuhan  masyarakat,   (2)  fungsi pendidikan yaitu, sebagai sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menerapan tujuan pendidikan, (3) fungsi kebudayaan yaitu, sebagai sarana peningkatan mutu kehidupan dan menumbuhkan budaya membaca, (4) fungsi rekreasi yaitu, sebagai sarana untuk pemanfaatan waktu lenggang dengan bacaaan yang bersifat rekreatif dan hiburan yang positif, (5) fungsi penelitian, yaitu sebagai sarana untuk menunjang kegiatan penelitian, (6) fungsi deposit, yaitu untuk menyimpan dan melestarikan karya-karya, baik cetak maupun noncetak, yang diterbitkan.
Perpustakaan dikatakan ideal apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1) berani  memantapkan  keberadaan  lembagperpustakaan  sesuai  dengan  jenisnya,dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi atau ICT seperti perpustakaan digital, (2) selalu meningkatkan mutu melalui pelatihan-pelatihan bagi tenaga pustakawan, (3) melakukan  promosi  dan  menyelenggarakan    jaringan  kerja  sama  baik  dalam  negeri maupun luar negeri, (4) melakukan upaya-upaya pengembangan secara continue dan pembinaan perpustakaan dengan sistem teknologi informasi dan komunikasi ICT sehingga perpustakaan mudah diakses, efektif, efisien [12].
2.3. Teknologi WAP
2.3.1.             Pengertian WAP (Wireles Aplication Protocol)
WAP adalah suatu protocol aplikasi yang memungkinkan internet  dapat di akses oleh ponse dan perangka wireless lainya. WAP membawa   informasi    secara online melalui internet langsung  menuju ponsel atau  klien WAP lainya. Dengan  adanya  WAP, berbagai informasi   dapat di askes   setiap saa dengan menggunakan ponsel [1]. WAP merupakan himpunan   protocol yang di desain   secara khusus untuk komuniksi internet dengan devais bergerak  yang memiliki  layar kecil  dan bandwidth  yang rendah. WAP juga  dimaksudkan  untuk meningkatkan  fungsionalitas  telepon genggam  untuk layanan- layanan real time, seperti  informasi indexs saham, lalu-lintas, dan cuaca. Dengan WAP kita di beri peluang untuk membuat aplikasi-apalikasi   dan layanan-layanan tersebut. Protokol-protokol,  standar,  dan  spresifikasi  WAP  di  tentukan  oleh  suatu  badan  yang disebut WAP Forum [1].
.3.3.                  Cara Kerja WAP
Terdapat tiga bagian dalam akses WAP yaitu,  perangkat wireles yang mendukung WAP, WAP gateway sebagai  perantara, dan web server sebagai sumber Dokumen yang berada    di  dalam  web  server  dapat  berupa    document    html    atau  document    wml. Document wml khusus   ditampilkan  melalui  browser dari perangkat WAP. Sedangkan documen  html yang seharusnya  akan ditampilkan  melalui web  browser, sebelum di baca melalui browser WAP diterjemahkan  lebih dahulu oleh gateway agar dapat menyesuaikan dengan perangkat WAP [1]
Jika  seseorang    pengguna  ponsel  menginginkan    melihat  suatu  halaman  web dengan format html,  gateway  akan menterjemahkan  halaman tersebut  ke dalam format wml. Namun, meskipun documen  Html  bisa saja diakses lewat ponsel. Dokumen wml lebih  disesuaikan  dengan layanan ponsel yang kecil. Sehingga beberapa perusahaan telah mulai menyiapkan WAPsite  disamping website yang telah ada.
Untuk menampilkan halaman WAP di butuhkan browser. Dalam bahasa ponsel, ini disebut  microbroser. Seperti  halnya  mengetikan URL untuk mengakses  website, kita jug aka melakukan hal yang sama untuk mengakses WAPsite di ponsel dengan mengakses   web server melalui ISP dan login ke internet, maka halaman WAP akan di kirimkan  dan dimunculkan  dilayar ponsel. Bagi pengguna PC, juga disediakan browser emulator yang bisa di gunakan  untuk mengakses situs ini.
.3.3.  Arsitektur WAP
Sistem WAP dibangun oleh beberapa elemen tertentu dalam suatu arsitektur yang khas  seperti yang terlihat pada gambar 3.3.3  ( Tysno Nurhadi 2003 )
Gambar 2.3.3 Arsitektur WAP
Dalam sistem WAP ponsel merupakna ujung rantai jaringan, yang sekaligus berperan sebagai sistem   disebut WAP client. Ponsel ini terhubung pada WAP gateway melalui gelombang radio frekeunsi 900/1800/1900 mhz Gsm ( Global sistem For Mobile Communication ).
METODE PENELITIAN
3.1   Analisis Sistem
  Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian pendahuluan, bahwa sistem yang terjadi pada perpustakaan Universitas Sriwijaya masih bersifat Semi Digital. Untuk melakukan proses  pencarian  informasi  tentang  koleksi  terkadang  masih  manual  yaitu  di  mana pengguna untuk mengakses atau mencari referensi harus datang ke perpustakaan atau bisa dengan internet, tetapi masih terbatas untuk proses pencarian referensi. Tentunya hal itu sangat  tidak  efektif.  Dengan  perkembangan  ICT,  dan  perkembangan  kepemilikkan tekonolgi mobile (Ipad, Ponsel atau Handphone) sudah saatnya perpustakaan dapat diakses di  manapun  dakapanpun  sehingga  proses  pencarian  referensi  di  perpustkan  bisa dilakukan dengan mudah, cepat dan efisien dan pengguna tidak harus datang ke perpustakaan karena semuanya sudah bisa di akses melalui teknolig mobile.
3.2.  Desain Sistem
         Dalam melakukan perancangan sistem beberapa tahapayang harus dilakukan, agar aplikasi yan dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pada sistem Petugas akan input data seperti buku, jurnal, makalah dan

hasil penelitian. Setelah di input maka akan  masuk  ke dalam  database melalui  web  server. Pemakaatau  user dengan mudah, cepat, efisien dan efektif untuk mendapatkan referensi, informasi. Seperti yang terlihat pada gambar 5.2.1
3.3.    Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Dalam  merancang  dan  pengembangan  perangkat  lunak  perpustakaan  dengan teknologi WAP peneliti menggunakan metode prototyping, merupakan metode pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan  cepat  dan  bertahap  sehingga  segera  dapat  dievaluasi  oleh  pemakai.  Berikut tahapan-tahapan dalam metode prototyping.
IV. Hasil
4.1    Identifikasi kebutuhan Pemakai
Tahap ini adalah tahap awal yaitu mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini akan dilakukan kumunikasi antara pengembang, pemakai dan petugas perpustakaan untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem, dari kebutuhan data, baik data primer maupun data sekunder.
4.2  Membangun Prototyping

Setelah mendapatkan data dari berbagai sumber, langkah selanjutnya membangun prototyping awal, sebagai gambar sistem yang akan di bangun.
4.3  Menguji Prototyping
Setelah membangun prototyping, maka gambaran sistem yang akan dibangun dievaluasi  dengan  tujuan  untuk  mendapatkan  saran  dan  masukan  dari  pemakai, petugas perpustakaan. Jika pada tahap ini masih ada revisi maka harus dilakukan perbaikan.
4.4  pengkodean sistem
dalam  tahap  ini  prototyping  yang  sudah  disepakati  selanjutnya  diterjemahkan  ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai yaitu PHP, WAP dan database menggunkan MySQL.
4.5  Pengujian sistem
Setelah selesai di bangun dengan pemrograman, selanjutnya dilakukan proses pengujian sistem, dilakukan oleh pemakai dan petugas perpustakaan. Berikut hasil dari penelitian ini:
aBerbasis Internet.
Berbasis internet merupakan aplikasi yg dihasilkan dan dapat diakses dengan internet. Mahasiswa, dosen atau masyarakat dapat mengakses katalog buku dengan via internt. Sehingga proses pencarian buku lebih mudah dan lebih efektif.
b. Berbasis IPhone cBerbasis WAP
Berbasis WAP artinya aplikasi yang dihasilkan dapat diakses dengan handphone, dan harga pulsanya sangat murah. Aplikasi yg dapat diakses dengan handphone merupkan aplikasi  yang  memberikan  kemudaha  kepada  mahasiswa,  dosen  atau  masyarakat dalam mencari katalog buku. Dengan berbasi WAP maka aplikasi ini dapat diakses di manapun, kapanpun tanpa terbatas dengan waktu. Sehingga proses pengaksesan lebih mudah, dan lebih banyak dilakukan.




KESIMPULAN
            KEHADIRAN APLIKASI INI MEMAKSIMALKAN PERPUSTAKAAN KARENA DIDALAMNYA ADA MANAGEMEN DAN STRATEGI YANG DISUSUN BAIK SEHINGGA INFORMASI PERPUSTAKAAN YANG DITAMPILKAN BISA MAKSIMAL. APLIKASI INI SESUAI DENGAN MOBILITAS MASYRAKAT SEKARANG YANG TINGGI, SELAIN ITU FITUR KERJA SAMA ANTARAN UNIVERSITAS DENGAN PERPUSTAKAAN BISA LEBIH MENGUNTUNGKAN MAHASISWA, DOSEN.

DAFTAR PUSTAKA


[1]  A.  Ibrahim,  "Sistem  Pemesanan  Kamar  Hotel  Berbasis  WAP,"  Jurnal  Sistem
Informasi (JSI), vol. 2, no. 2, pp. 189-205, April 2010.
[2]  G. [Online]. Available: http://www.majalahindonesia.com/ divakar_goswami.htm.
[3]  A. Ibrahim and M. Afrina, "Pengembangan Model Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi untuk meningkatkan kinerja layanan perpustakaan dan mewujudkan perpustakaan ideal berbasis digital di Fasilkom Unsri," in Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasinya, Palembang, 2011.
[4]  J.        Djatin        and        S.        Hartinah,        2008.        [Online].        Available:
http://www.universe.net/Website?CREATI~.html. [Accessed 15 April 2012].
[5]  D.   "Manajeme da Tata   Kerja   Perpustakaa Sekolah, Jakarta Gramedia
Widasarana Indonesia.
[6]  M. P. Yusuf and Y. Suhendra, "Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah," Jakarta, Media Prenada Media Group, 2007.
[7]  S.      [Online].      Available:      http://mkpd.wordpress.com/2008/09/08/kupas-buku- manajemen-perpustakaan- digital. [Accessed 21 Desember 2010].
[8] R.   "Fungsi   da Perana Perpustakaa Sekolah,"   2000.   [Online] Available:
http://www.ipi.or.id/Rohanda.doc. [Accessed 21 Desember 2011].
[9] Widiasa and K. I, "Manajemen Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan Sekolah: Kajian, Metode, Praktik, dan Evaluasi Perpustakaan Sekolah," vol. 1, no. 1, pp. 8-18, April
2007.
[10] G. Subrata, Perpustakaan Digital. Pustakawan Perpustakaan UM, 2009.


SUMBER :








{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar