GALILEO ( TUGAS 4 )

Diposting oleh Derri on Selasa, 10 Januari 2017

Galileo adalah inisiatif Eropa Global Satellite Systems Nasional ( atau GNSS ) . Seperti dengan segala sesuatu yang merupakan hasil dari negosiasi yang rumit dan kontrak , perkembangannya lambat , dengan peluncuran satelit pertama pada tahun 2011. Galileo memegang janji revolusi geolocalization , dengan pengenalan mendatang layanan baru .

Teknologi IoT (Internet of Thing) mendorong Intel mengeluarkan teknologi yang menggabungkan komputer mini dengan Arduino. Teknologi tersebut diberi nama Intel Galileo. Berbeda dengan Arduino yang menggunakan microcontroller sebagai dasarnya, Intel Galileo menggunakan Processor Intel Quark SoC X1000.

Prosesor Quark X1000 sendiri adalah sebuah prosesor 32-bit berarsitektur yang sama dengan Intel Pentium dan memiliki memori cache tertanam sebesar 512KB. Selain hardware yang kompatibel dengan Arduino, pemrograman untuk Intel Galileo dapat menggunakan pemrograman untuk Arduino yaitu Arduino IDE (Integated Development Environment).

Selain dapat menggunakan bahasa pemrograman C dan C# (bahasa pemrograman yang didukung dalam Arduino IDE), dapat juga digunakan bahasa pemrograman lain yang di antaranya adalah Phyton dan Node.js.

Dengan dibekali Processor Intel Quark SoC X1000, Intel Galileo memiliki spesifikasi yang setara dengan komputer dengan prosesor Pentium III sehingga mampu menjalankan suatu sistem operasi. Sistem operasi yang mampu dijalankan pada Intel Galileo adalah sistem operasi Linux Yocto. Sistem tersebut dapat digunakan untuk menjembatani Intel Galileo dalam berkomunikasi dengan komputer lainnya.

Intel Galileo juga dibekali dengan pin-pin seperti yang terdapat pada Arduino yaitu 14 pin digital I/O (input/output) dan 16 pin analog input. Dalam pin digital I/O terdapat 6 pin analog output. Dengan pin-pin ini kita dapat menggunakan Galileo untuk menerima dan mengolah data yang diperoleh dari suatu sensor serta memberikan suatu perintah kepada aktuator. Dengan kata lain, Intel Galileo mampu berkomunikasi dengan hardware-hardware seperti sensor, aktuator, ataupun rangkaian listrik digital lainnya.

Pada Intel Galileo juga terdapat slot LAN dan PCIE sehingga Intel Galileo dapat digunakan untuk berkomunikasi melalui internet. Ini membuat kita dapat mengakses data yang diperoleh oleh Intel Galelio melalui internet. Selain itu kita juga dapat memberikan perintah melalu internet. Dari prinsip-prinsip inilah kita dapat membuat alat yang berbasis IoT.

Intel Galileo merupakan sistem yang mudah digunakan. Selain karena kompatibel dengan Arduino, Intel Galileo juga memiliki sifat yang open source dari sisi hardware maupun software.Hardware dan sofware-nya masih sangat mudah untuk dioprek.

Selain kita dapat menggunakan Arduino IDE untuk melakukan pemrograman pada Intel Galileo, kelebihan dari Intel Galileo adalah kita dapat menggunakan library yang ada pada Arduino. Kelebihan lainnya adalah bagi yang terbiasa dengan pemrograman web dapat menggunakan node.js untuk pemrogramannya. Bahkan bahasa pemrograman phyton juga dapat kita gunakan.


Intel Galileo merupakan sistem yang membutuhkan sedikit tegangan saja untuk beroprasi. Sistem ini hanya membutuhkan tegangan sebesar 5v DC sehingga power dari kabel USB komputer mampu untuk memberikan energi untuk menjalankan Arduino.

Intel Galileo adalah papan pengembangan (development board) berbasis Intel pertama yang dirancang untuk diprogram dengan menggunakan perangkat lunak Arduino – IDE. Galileo memiliki pin yang compatible dengan Arduino Uno R3 sehingga dapat beroperasi dengan shield Arduino standar. Mikroprosesor yang digunakan pada Galileo adalah mikroprosesor Intel® Quark™ SoC X1000 application processor, yang merupakan mikroprosesor 32 bit dengan kecepatan operasi 400 MHz. Beberapa fitur yang terdapat pada Galileo :
Mendukung berbagai antarmuka I/O standar industri, seperti full-sized mini-PCI Express* slot, 100 Mb Ethernet port, microSD* slot, USB host port, dan USB client port.

Memiliki media penyimpanan berupa 256 MB DDR3, 512 kb embedded SRAM, 8 MB NOR Flash, dan 8 kb EEPROM standard on the board, serta dapat dipasang microSD card maksimal 32 GB.
Memiliki susunan pin standar Arduino (Digital, Analog, dan catu daya) sehingga compatible dengan sebagian besar shield Arduino.

Galileo dapat diprogram dengan 2 cara, yaitu :
Ø  Menggunakan Arduino IDE versi khusus yang dapat diunduh dari sini Dengan menggunakan perangkat lunak ini Galileo dapat diprogram seperti kita memprogram Arduino pada umumnya, baik dari sisi tampilan perangkat lunak maupun bahasa pemrogramannya. Cara ini dilakukan dengan menghubungkan port mikro USB yang terdapat pada Galileo dengan port USB pada PC.

Ø  Menggunakan terminal Linux. Pada Galileo sebenarnya memiliki dua sisi, yaitu sisi Arduino dan sisi Linux. Kita dapat mengakses Galileo sisi Linux dengan menggunakan antarmuka terminal menggunakan perintah Linux standar. Cara ini dilakukan melalui komunikasi serial dengan menghubungkan PC dan Galileo menggunakan konverter USB ke TTL (3.3V). Galileo juga dapat diprogram menggunakan beberapa bahasa pemrograman populer, seperti Python dan OpenCV, dengan cara meng-upgrade Linux OS standar bawaannya dengan Linux OS pada SD Card.

Galileo yang kami terima adalah merupakan generasi 2, yang memiliki beberapa perbedaan dibandingkan generasi pertama, antara lain :
Ø  Header 6-pin 3.3V USB TTL UART menggantikan 3.5 mm jack RS-232 console port untuk akses menggunakan OS Linux.
Ø  Konektor standar 6 pin kabel konverter serial USB ke TTL 3.3V Peningkatan kecepatan dan kemampuan 12 pin GPIOs.
Ø  PWM 12 bit untuk pengendalian gerakan yang lebih halus pada motor servo dan DC
Ø  UART 1 dapat diarahkan ke header Arduino sehingga menghilangkan kebutuhan serial software.
Ø  Memiliki kemampuan 12V power-over-Ethernet (PoE) capable
Catu daya dapat menerima tegangan maksimal 15V, dibandingkan 7V pada generasi 1.

Informasi lebih lanjut :


DAFTAR PUSTAKA :

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar