Galileo adalah inisiatif Eropa Global Satellite
Systems Nasional ( atau GNSS ) . Seperti dengan segala sesuatu yang merupakan
hasil dari negosiasi yang rumit dan kontrak , perkembangannya lambat , dengan
peluncuran satelit pertama pada tahun 2011. Galileo memegang janji revolusi
geolocalization , dengan pengenalan mendatang layanan baru .
Teknologi IoT (Internet of Thing) mendorong Intel
mengeluarkan teknologi yang menggabungkan komputer mini dengan Arduino.
Teknologi tersebut diberi nama Intel Galileo. Berbeda dengan Arduino yang
menggunakan microcontroller sebagai dasarnya, Intel Galileo
menggunakan Processor Intel Quark SoC X1000.
Prosesor Quark X1000 sendiri adalah sebuah prosesor
32-bit berarsitektur yang sama dengan Intel Pentium dan memiliki memori
cache tertanam sebesar 512KB. Selain hardware yang kompatibel
dengan Arduino, pemrograman untuk Intel Galileo dapat menggunakan pemrograman
untuk Arduino yaitu Arduino IDE (Integated Development Environment).
Selain dapat menggunakan bahasa pemrograman C dan
C# (bahasa pemrograman yang didukung dalam Arduino IDE), dapat juga
digunakan bahasa pemrograman lain yang di antaranya adalah Phyton dan
Node.js.
Dengan dibekali Processor Intel Quark SoC X1000, Intel
Galileo memiliki spesifikasi yang setara dengan komputer dengan prosesor
Pentium III sehingga mampu menjalankan suatu sistem operasi. Sistem operasi
yang mampu dijalankan pada Intel Galileo adalah sistem operasi Linux Yocto.
Sistem tersebut dapat digunakan untuk menjembatani Intel Galileo dalam
berkomunikasi dengan komputer lainnya.
Intel Galileo juga dibekali dengan pin-pin seperti
yang terdapat pada Arduino yaitu 14 pin digital I/O (input/output) dan 16 pin analog
input. Dalam pin digital I/O terdapat 6 pin analog output. Dengan pin-pin
ini kita dapat menggunakan Galileo untuk menerima dan mengolah data yang
diperoleh dari suatu sensor serta memberikan suatu perintah kepada aktuator.
Dengan kata lain, Intel Galileo mampu berkomunikasi dengan hardware-hardware seperti
sensor, aktuator, ataupun rangkaian listrik digital lainnya.
Pada Intel Galileo juga terdapat slot LAN dan PCIE
sehingga Intel Galileo dapat digunakan untuk berkomunikasi melalui internet.
Ini membuat kita dapat mengakses data yang diperoleh oleh Intel
Galelio melalui internet. Selain itu kita juga dapat memberikan perintah
melalu internet. Dari prinsip-prinsip inilah kita dapat membuat alat yang
berbasis IoT.
Intel Galileo merupakan sistem yang mudah digunakan.
Selain karena kompatibel dengan Arduino, Intel Galileo juga memiliki sifat yang open
source dari sisi hardware maupun software.Hardware dan sofware-nya
masih sangat mudah untuk dioprek.
Selain kita dapat menggunakan Arduino IDE untuk
melakukan pemrograman pada Intel Galileo, kelebihan dari Intel Galileo adalah
kita dapat menggunakan library yang ada pada Arduino. Kelebihan
lainnya adalah bagi yang terbiasa dengan pemrograman web dapat menggunakan
node.js untuk pemrogramannya. Bahkan bahasa pemrograman phyton juga dapat
kita gunakan.
Intel Galileo merupakan sistem yang membutuhkan
sedikit tegangan saja untuk beroprasi. Sistem ini hanya membutuhkan tegangan
sebesar 5v DC sehingga power dari kabel USB komputer mampu untuk
memberikan energi untuk menjalankan Arduino.
Intel Galileo adalah papan pengembangan (development
board) berbasis Intel pertama yang dirancang untuk diprogram dengan menggunakan
perangkat lunak Arduino – IDE. Galileo memiliki pin yang compatible dengan
Arduino Uno R3 sehingga dapat beroperasi dengan shield Arduino standar.
Mikroprosesor yang digunakan pada Galileo adalah mikroprosesor Intel® Quark™
SoC X1000 application processor, yang merupakan mikroprosesor 32 bit dengan
kecepatan operasi 400 MHz. Beberapa fitur yang terdapat pada Galileo :
Mendukung berbagai antarmuka I/O standar industri,
seperti full-sized mini-PCI Express* slot, 100 Mb Ethernet port, microSD* slot,
USB host port, dan USB client port.
Memiliki media penyimpanan berupa 256 MB DDR3, 512 kb
embedded SRAM, 8 MB NOR Flash, dan 8 kb EEPROM standard on the board, serta
dapat dipasang microSD card maksimal 32 GB.
Memiliki susunan pin standar Arduino (Digital, Analog,
dan catu daya) sehingga compatible dengan sebagian besar shield Arduino.
Galileo dapat diprogram dengan 2 cara, yaitu :
Ø Menggunakan
Arduino IDE versi khusus yang dapat diunduh dari sini Dengan menggunakan
perangkat lunak ini Galileo dapat diprogram seperti kita memprogram Arduino
pada umumnya, baik dari sisi tampilan perangkat lunak maupun bahasa
pemrogramannya. Cara ini dilakukan dengan menghubungkan port mikro USB yang
terdapat pada Galileo dengan port USB pada PC.
Ø Menggunakan
terminal Linux. Pada Galileo sebenarnya memiliki dua sisi, yaitu sisi Arduino
dan sisi Linux. Kita dapat mengakses Galileo sisi Linux dengan menggunakan
antarmuka terminal menggunakan perintah Linux standar. Cara ini dilakukan
melalui komunikasi serial dengan menghubungkan PC dan Galileo menggunakan
konverter USB ke TTL (3.3V). Galileo juga dapat diprogram menggunakan beberapa
bahasa pemrograman populer, seperti Python dan OpenCV, dengan cara meng-upgrade
Linux OS standar bawaannya dengan Linux OS pada SD Card.
Galileo yang kami terima adalah merupakan generasi 2,
yang memiliki beberapa perbedaan dibandingkan generasi pertama, antara lain :
Ø Header
6-pin 3.3V USB TTL UART menggantikan 3.5 mm jack RS-232 console port untuk
akses menggunakan OS Linux.
Ø Konektor
standar 6 pin kabel konverter serial USB ke TTL 3.3V Peningkatan kecepatan dan
kemampuan 12 pin GPIOs.
Ø PWM
12 bit untuk pengendalian gerakan yang lebih halus pada motor servo dan DC
Ø UART
1 dapat diarahkan ke header Arduino sehingga menghilangkan kebutuhan serial
software.
Ø Memiliki
kemampuan 12V power-over-Ethernet (PoE) capable
Catu
daya dapat menerima tegangan maksimal 15V, dibandingkan 7V pada generasi 1.
Informasi lebih lanjut :
DAFTAR PUSTAKA :
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar