Makalah
Di tulis untuk memenuhi Tugas
Kuliah
Oleh
DERRI PERMANA
12113197
2KA32
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2015
PENGERTIAN
DAN KONSEP PENDAPATAN
Pendapatan adalah imbalan dari penyerahan barang atau jasa yang disebut juga dengan penjualan”. Dari pengertian diatas, pendapatan terdiri dari beberapa komponen yaitu pendapatan operasional dan non operasional.
-Pendapatan operasional adalah semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar diterima.
-Pendapatan non opersional adalah pendapatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha bank, misalnya penyewaan gedung.
Pengertian
Pendapatan Nasional
Coba kalian amati pembangunan didaerah kalian atau
di Indonesia. Seperti pembangunan fasilitas publik, contohnya pembangunan jalan
raya, jembatan, sekolah, dan lain-lain. Kegiatan pembangunan tersebut
memerlukan dana yang tidak sedikit. Dari manakah dana yang digunakan untuk
membiayai pembangunan tersebut ? Pembangunan yang dilakukan pemerintah didanai
dari pendapatan negara/nasional salah satunya pajak (sumber pendapatan
terbesar).
Pendapatan nasional secara sederhana dapat diartikan
sebagai jumlah pendapatan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu (biasanya
satu tahun).
Masyarakat pelaku kegiatan ekonomi akan terus
berusaha memperoleh pendapatan untuk memenuhi semua kebutuhan sehingga
menjadikan masyarakat makmur. Jika seluruh pendapatan atau pengeluaran yang
dilakukan pelaku ekonomi di dalam suatu negara dijumlahkan maka akan
terbentuklah pendapatan nasional. Besarnya pendapatan nasional ditentukan oleh
jumlah produk yang dihasilakan oleh para pelaku ekonominya.
Metode
Penghitungan Pendapatan Nasional
metode yang dapat dipergunakan dalam penghitungan
pendapatan nasional, yaitu :
: 1. PENDEKATAN PENDAPATAN Metode pendapatan
memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor
produksi yang digunakan dalam proses produksi. Kemampuan entrepreneur ialah
kemampuan dan keberanian mengombinasikan tenaga kerja, barang modal, dan uang
untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Balas jasa untuk
tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa.
Untuk pemilik uang/aset finansial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk
pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi
disebut Pendapatan Nasional (PN). Y = R + W + I + P Ket : Y = pendapatan
nasional R = rent = sewa W = wage = upah/gaji I = interest = bunga modal P = profit
= laba 2. PENDEKATAN PENGELUARAN Menurut metode pengeluaran, nilai PDB
merupakan nilai total dalam perekonomian selama periode tertentu. Menurut
metode ini ada beberapa jenis agregat dalam suatu perekonomian: 1) Konsumsi
Rumah Tangga (Household Consumption) Pengeluaran sektor rumah tangga dipakai
untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang habis dalam tempo setahun atau
kurang (durable goods) maupun barang yang dapat dipakai lebih dari
setahun/barang tahan lama (non-durable goods). 2) Konsumsi Pemerintah
(Government Consumption) Yang masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah
adalah pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli
barang dan jasa akhir (government expenditure). Sedangkan
pengeluaran-pengeluaran untuk tunjangan-tunjangan sosial tidak masuk dalam
perhitungan konsumsi pemerintah.
2. Pendekatan
Penerimaan
Pendekatan penerimaan (PN/NI) merupakan pendekatan yang mengarah pada penerimaan atas penggunaan factor-faktor produksi. Pendekatan ini dapat dirumuskan : Y= r+w+i+p Keterangan : Y = Yield r = rent w = wage i = interest p = profit
Konsep
Pendapatan Nasional
1. 1. Produk Domestik Bruto
(PDB)/Gross Domestic Product (GDP)
Produk Domestik Bruto (PDB) atau dalam bahasa
inggris disebut Gross Domestic Product adalah nilai barang dan jasa
dalam suatu negara yang diproduksi oleh faktor- faktor produksi milik warga
negara, negara tersebut dan warga negara asing yang tinggal di negara tersebut
dalam periode waktu tertentu (biasanya satu tahun).
GDP merupakan nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan, penjumlahan nilai tambah, dan penjumlahan
pendapatan di dalam perekonomian selama periode waktu tertentu.
GDP juga merupakan penjumlahan nilai konsumsi (C),
investasi (I), pembelian barang & jasa oleh pemerintah (G) dan ekspor neto
atau nilai ekspor setelah dikurangi nilai impor (X-M).
Peningkatan/pertumbuhan GDP akan meningkatkan pula
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan GDP, dapat pengaruhi oleh :
1. Perubahan ketersediaan sumber daya
2.Peningkatan produktifitas
GDP dapat diukur dalam 2(dua) cara, yaitu sebagai:
1. Total nilai dari aliran
produk akhir
2. Total biaya atau
penghasilan input yang digunakan untuk memproduksi output
Karena profit/Laba merupakan konsep
residu/sisa, maka kedua cara tersebut menghasilkan total GDP yang sama.
1. 2. Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB)/ Gross Domestic Regional Product (GDRP)
PDRB adalah jumlah keseluruhan dari nilai bruto yang
berhasil diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang berada pada suatu
wilayah selama periode tertentu. Misalnya PDRB DKI Jakarta, PDRB Jawa Barat,
dan PDRB Aceh.
1. 3. Produk Nasional Bruto
(PNB)/Gross National Product (GNP)
Produk Nasional Bruto (PNB) atau yang dalam bahasa
inggris Gross National Product (GNP) adalah nilai barang-barang dan
jasa-jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanya barang- barang dan
jasa-jasa yang diproduksi atau dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang
dihasilkan warga negara sendiri baik yang berada di dalam negeri maupun yang
berada di luar negeri selama suatu periode (biasanya satu tahun).
Berdasarkan pengertian PNB tersebut, ada tiga hal
penting yang perlu diketahui oleh kalian yaitu :
ü Produksi Nasional Bruto hanya mencangkup
barang-barang akhir (final good) dan atau nilai tambah (value added). Adapun
barang antara dan barang setengah jadi (intermediate semifinished goods) tidak
dimasukan dalam komponen PNB. Hal ini karena untuk menghindari terjadinya
perhitungan ganda terhadap suatu produk.
ü PNB hanya menghitung atau memasukkan nilai dari
barang-barang yang merupakan hasil produksi pada tahun berjalan (dalam suatu
periode dilakukannya perhitungan).
ü Barang dan jasa atau PNB yang dihasilkan tersebut
dinilai menurut harga pasar yang berlaku.
|
Dengan demikian, GNP dapat dirumuskan sebagai
berikut :
* Produk Neto terhadap Luar negeri merupakan selisih
dari pendapatan atas hasil produksi warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja
di luar negeri dengan pendapatan atas hasil produksi warga negara asing (WNA)
yang bekerja di Indonesia.
1. 1. Produk Nasional Neto
(PNN)/Net National Product (NNP)
Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National
Product (NNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat
selama satu periode (biasanya satu tahun) yang telah dikurangi penyusutan
(depresiasi). Jumlah PNN sama dengan jumlah pendapatan rumah tangga konsumsi
sebagai imbalan atas penyerahan faktor-faktor produksi.
Dengan demikian NNP dirumuskan sebagai berikut :
|
Jika ada subsidi atas barang/jasa yang dihasilkan
maka rumus perhitungan NNP adalah sebagai berikut :
|
* – Penyusutan merupakan penurunan nilai harga
barang/jasa. Contoh : Harga dari Buah Jeruk yang baru dipetik (buah segar) Rp
10.000/kg namun setelah beberapa waktu harganya jadi turun menjadi Rp 8.000/kg
karena hampir mau busuk. Contoh tersebut merupakan penyusutan atau penurunan
nilai barang dikarenakan kondisi yang sudah berbeda.
- Subsidi merupakan bantuan dari suatu pihak
(contoh: pemerintah) untuk membantu mengurangi beban atas pihak tertentu.
Contohnya pemerintah memberikan subsidi BBM supaya harga BBM yang terlalu
tinggi diberikan ditanggulangi beban harganya oleh pemerintah supaya harga yang
dikenakan oleh masyarakat tidak terlalu tinggi.
1. 2. Pendapatan Nasional
Bersih/Net Nasional Income (NNI)
Pendapatan Nasional Bersih/Net National
Income adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyrakat dalam
suatu periode (biasanya satu tahun) setelah dikurangi pajak tidak langsung.
Dengan demikian NNI dirumuskan sebagai berikut :
|
* Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang dikenakan
kepada wajib pajak pada saat tertentu/terjadi suatu peristiwa. Pajak tidak
langsung merupakan beban pajak yang dapat digeser kepada wajib pajak yang lain.
Misalnya pajak pertambahan nilai (PPN), Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB), dan lain-lain.
1. 3. Pendapatan
Perseorangan (PI)/Personal Income (PI)
Pendapatan Perseorangan adalah seluruh penerimaan
yang diterima masyarakat yang benar-benar jatuh ke tangan masyarakat. Tidak
semua NNI diterima oleh masyarakat, karena masih harus dikurangi dengan laba
ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, pajak perseorangan dan ditambah
dengan pembayaran pindahan (transfer payment).
Dengan demikian PI dirumuskan sebagai berikut :
|
:
Keterangan :
ü Transfer Payment adalah adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh
pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas
pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Transfer Payment juga merupakanpenambahan
pada perhitungan turunan pendapatan nasional. Penambahan tersebut
karena TransferPayment merupakan pengeluaran pemerintah untuk
membayar jasa yang diberikan oleh pegawai swasta atau karyawan pemerintah
diluar pendapatan gaji. Oleh karena itu, transfer paymentmenambah
pendapatan bagi tenaga kerja atau karyawan instansi pemerintah dan swasta.
ü Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan,
NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap
badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi/Laba ditahan (sejumlah
laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu
misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang
dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk
dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
1. 4.
Pendapatan Disposible (Disposable Income/DI)
Pendapatan Disposible (DI) adalah
pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi
dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal
income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax)
adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya
harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Jadi DI merupakan pendapatan yang benar-benar
menjadi hak penerimanya.
Dengan demikian DI dirumuskan sebagai berikut :
|
* Pajak Langsung adalah pajak yang dikenakan kepada
wajib pajak setelah muncul atau terbit Surat Pemberitahuan/SPT Pajak atau Kohir
yang dikenakan berulang-ulang kali dalam jangka waktu tertentu. Contoh dari
pajak langsung adalah pajak penghasilan (PPh), pajak bumi dan bangunan (PBB),
pajak penerangan jalan, pajak kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.
Untuk penjelasan tentang pengertian dan konsep dari
pendapatan nasional, coba kalian perhatikan peta konsep dibawah ini :
Dilihat dari metode perhitungannya seperti Metode Produksi,
Metode Pengeluaran, dan Metode Pendapatan, Pendapatan Nasional diartikan
sebagai jumlah dari seluruh pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan oleh
pelaku ekonomi di dalam suatu Negara dalam periode tertentu (biasanya satu
tahun).
Besar kecilnya pendapatan nasional ditentukan oleh
jumlah produk yang dihasilkan oleh para pelaku ekonominya. Dilihat dari jumlah
barang atau jasa yang dihasilkan, Pendapatan Nasional dikelompokan menjadi :
|
Masalah-masalah dan keterbatasan dalam
perhitungan PDB
Semua negara di dunia menghitung PDB untuk kinerja perekonomiannya. Walaupun begitu , data PDB perlu dilihat secara hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak dapat diakomodasikan sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara .
Masalah PDB.
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB .
Keterbatasan Perhitungan PDB.
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya . PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga . PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan. Nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak .
DAFTAR
PUSTAKA
http://aalmarusy.blogspot.com/2011/11/makalah-konsep-konsep-pendapatan.html
http://ekonomi161.blogspot.com/2009/08/3-metode-menghitung-pendapatan-nasional.html
http://keripiku.blogspot.com/2012/04/perhitungan-pendapatan-nasional.html
http://botoykoma.blogspot.com/2011/05/pengertian-dan-konsep-konsep-pendapatan.html
http://ekonomi161.blogspot.com/2009/08/3-metode-menghitung-pendapatan-nasional.html
http://keripiku.blogspot.com/2012/04/perhitungan-pendapatan-nasional.html
http://botoykoma.blogspot.com/2011/05/pengertian-dan-konsep-konsep-pendapatan.html
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar